A. Prosa Lama
- Ciri-ciri prosa lama:
- Isinya khayal
- Anonim (tanpa pengarang)
- Milik bersama
- Istanasentris (fokus ceritanya adalah para raja atau kerajaan)
- Beredar dari mulut ke mulut.
- Mitos : dongeng yang menceritakan kisah-kisah ajaib tokoh/pelakunya(dewa, roh halus, atau peri dan sejenisny). Misal: Nyai Roro Kidul, Kuntilanak dst.
- Legenda : dongeng yang dihubungkan dengan terjadinya suatu tempat. Misalnya: Sangkuriang (dongeng terjadinya Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat).
- Fabel : dongeng yang pelaku-pelakunya adalah binatang.
- Hikayat : cerita pengaruh Arab yang banyak mengisahkan raja-raja sakti.
- Cerita Berbingkai : cerita yang didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku- pelakunya. Misalnya : Seribu Satu Malam
B. Prosa Baru
Ciri-ciri prosa baru :
- masyarakatsentris (berkisah tentang kehidupan masyarakat)
- Ada pengarangnya
- Mencerminkan pribadi pengarang
- Tertulis
- Dinamis sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Macam- macam prosa baru :
- Roman : cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkapkan adat/aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail/menyeluruh serta alur bercabang-cabang(banyak digresi/pelanturan). Misalnya: Siti Nurbaya karya Marah Rusli dan Di Bawah Lindungan Kakbah karya Hamka
- Novel : cerita yang mengisahkan konflik para pelaku sehingga terjadi perubahan jalan hidup/nasib pelaku utama. Misal: Belenggu (Armijn Pane), Pada Sebuah Kapal (N.H. Dini), Aki (Idrus) dan Harimau-Harimau (Mochtar Lubis)
- Cerpen : cerita yang mengisahkan konflik para pelaku tetapi pada umumnya tidak mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama. Ceritanya pendek, alurnya tunggal (tidak ada alur cabang), tidak ada digresi seperti pada novel dan roman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar