Senin, 28 Desember 2015

Pengertian Puisi dan Unsur Intrinsik Puisi

A. Pengertian puisi

Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima,ritma/irama, matra serta penyusunan larik/baris dan bait.

Puisi pada umumnya disajikan dalam bahasa yang lebih padat, lebih figuratif(kaya lambang), dan lebih konotatif (kaya makna kias) atau asosiasi. Oleh karena itu tidak jarang suatu puisi hanya diketahui maksud/maknanya secara tepat oleh penyairnya sendiru, dan tidak jarang pembaca hanya mampu menangkap bias-bias makna yang relatif samar. Puisi demikian disebut puisi prismatis. Dalam puisi-puisi prismatis iyulah nilai keindahan puisi kita temukan secara kebih intens. Sebaliknya, puisi dengan makna yang terlalugamblang pada umumnya tidak begitu banyak mengandung nilai keindahan.

Bacaan penunjang 
"Contoh puisi lama "


B. Unsur intrinsik puisi

Unsur intrinsik ialah unsur-unsur yang membangun puisi. Unsur pembangun puisi secara garis besar terdiri atas bentuk batin (hakikat puisi) dan bentuk fisik (metode puisi).

Unsur bentuk batin (hakikat) adalah isi atau kandungan yang hendak dikemukakan oleh penyair.
Hal-hal yang terdapat dalam bentuk batin puisi adalah:

1. Rima/persajakan

Adalah  persamaan-persamaan bunyi antarkata atau antar baris. Persamaan bunyi bisa berada di akhir, tengah, atau awal kata baris.
Contoh : Kaulah kandil kemerlap, Pelita jendela di malam gelap.

2. Ritma/irama

Adalah : alunan naik turun, panjang pendek, atau keras lemah bunyi yang berulang-ulang atau beraturan sehingga membentuk keindahan. Ritma tercipta oleh perimbangan jumlah frasa, kata, atau suku kata antarkalimat.
Contoh:
Pagiku hilang / sudah melayang
Hari mudaku / sudah pergi
Kini petang / datang membayang
Batang usiaku / sudah tinggi. ( Menyesal, Ali Hasyim)

Dengan jumlah kata yang sama dan pemfrasahan yang sama, puisi tersebut menjadi lebih berirama.

3. Metrum/ matra

Adalah pengulangan tekanan pada posisi tertentu yang bersifat tetap.
Dalam lagu metrum ditandai dengan garis birama, dan tekanan keras pada umumnya jatuh pada awal setiap birama.

4. Diksi

Adalah pilihan kata secara cermat dari segi bunyi maupun makna sehingga menjadi wajana ekspresi yang maksimal dan bernilai estetis. Karena tiap kata memiliki nuansa makna yang berbeda, kata-kata yang sudah tepat dalam suatu puisi biasanya sangat sulit diganti dengan kata lain.

5. Gaya bahasa dan majad (bahasa figuratif)

Gaya bahasa adalah ciri atau kekhasan yang digunakan oleh penulis yang mencakup penggunaan struktur kebahasaan, pilihan kata, ungkapan, peribahasa/bidal/pepatah, pemakaian/pembentukan majas, pemakaian bahasa slank/dialek dan sebagainya.
Pemilihan gaya erat kaitannya dengan kesan/rasa yang akan dibangkitkan oleh penyair.

Majas adalah permainan bahasa untuk memperoleh efek estetis, untuk memaksimalkan ekspresi, serta untuk memperoleh kesan/ rasa tertentu.

6. Unsur tokoh/pelaku, alur dan latar.

Unsur tersebut biasanya dapat kita temukan pada puisi-puisi naratif atau balada, yaitu puisi yang berisi cerita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar